Header Ads

Pecco Persempit Jarak dengan Martin di Buriram, Marquez Apes

Tak terasa MotoGP 2024 menyisakan tiga seri lagi. Hari ini, para riders akan balapan di Sirkuit Buriram, Thailand. Di seri ini, para pembalap harus berjuang menjaga stamina dan energi karena suhu Buriram sangat panas seperti di negara kita karena berada di seri Asia Tenggara. Mereka disebut-sebut akan menggunakan ban depan keras di sepanjang akhir pekan. Degradasi ban itu penting di setiap sesi, mulai latihan bebas hingga balapan. Mereka juga harus menjaga tekanan ban di balapan agar terhindar dari penalti.

Pada sprint kemarin, Ducati berhasil menyapu bersih 8 besar dengan kemenangan Bastianini. Dengan hasil kemarin, kami sangat pantas menyebut MotoGP sebagai 'Ducati Cup.' Netizen menyerang IG MotoGP dan portal balap postingan hasil balap sprint dengan komentar tersebut. Pabrikan lain pada AFK semua. Tidak ada satupun motor yang menyaingi kecepatan Ducati. Apakah Ducati berhasil menyapu bersih 8 besar di balapan sore nanti? Kita lihat saja.

Memasuki balapan ini, Jorge Martin memimpin klasemen dengan selisih 22 poin dari Bagnaia. Satu pun dari kedua pembalap tidak boleh melakukan kesalahan besar jika ingin berburu juara dunia MotoGP 2024, khususnya Martin. Pecco harus mengambil risiko besar jika juara dunia MotoGP 2024 ditentukan di Valencia. Siapakah yang mendapatkan poin lebih banyak? Jorge atau Pecco?

Namun, untuk hari ini, hujan deras mengguyur sirkuit Buriram sehingga balapan dinyatakan wet race. Balapan basah biasanya dimanfaatkan Ducati, termasuk Marquez untuk meraih kemenangan atau finish podium. Dan siapakah yang akan berhasil menjadi juara GP Thailand musim ini?

Namun, petaka terjadi saat Alex Marquez terjatuh saat melakukan sighting lap. Ia berhasil bangkit, tetapi ia harus start dari belakang.

Awal balap yang berjalan SANGAT ganas

Selepas start, Martin langsung melaju di depan. Fabio Quartararo (Yamaha) yang start di posisi ke-6 berhasil melaju ke urutan 2, tetapi disalip Bagnaia dan Marquez berkat akselerasi Ducati dengan Yamaha. Meski begitu, itu masih merupakan start yang bagus bagi Fabio usai melesat di urutan ke-4. Tak lama, Bagnaia langsung side by side dengan Martin di lintasan lurus ke-2, tetapi Jorge berhasil mempertahankan posisinya meski sempat sliding di tikungan 7.

Gambar diambil dari YouTube

Gambar diambil dari YouTube

Pada putaran ke-2, Pedro Acosta mencoba menyalip Marquez usai menyalip Quartararo di tikungan 1. Tetapi, usahanya malah berjalan sia-sia karena melebar di tikungan 3, sehingga ia merosot ke posisi ke-8 di belakang Morbidelli.

Marco Bezzechi jadi korban pertama licinnya sirkuit Buriram usai terjatuh di tikungan 1. Ia berhenti dari balapan.

Gambar diambil dari YouTube

Pada putaran berikutnya, Morbidelli berusaha untuk menyalip Quartararo di tikungan 8. Akan tetapi, ia malah mengerem terlambat sehingga membuat Quartararo terjatuh. Fabio harus keluar dari balapan. Franky memang benar-benar tidak bisa dipercaya!

Gambar diambil dari YouTube

Dua putaran kemudian, Martin sedang memimpin balapan dengan jarak mencapai 0,2 detik dari Pecco. Tetapi, ia melebar cukup jauh sehingga harus kehilangan 2 posisi ke tangan Pecco dan Marc.

Gambar diambil dari YouTube

Usai Martin mengalami kesalahan, hal ini dimanfaatkan Marquez untuk mengejar Pecco demi meraih kemenangan ketiga di Buriram. Sebelumnya, mereka pernah bersaing di Jerez, akhir April lalu. Apakah persaingan antar kedua pembalap tersebut akan kembali terjadi?

Sementara itu, Morbidelli harus menerima hukuman long lap penality atas insiden dengan Quartararo. Padahal, ia baru saja naik ke 6 besar usai menyalip Acosta di tikungan 3. Ia pembalap yang santai, tapi mengapa ia malah meniru gaya balap agresif seperti Marquez?

Setelah menjalani LLP, Franky langsung jatuh begitu saja di tikungan 7. Sebuah karma yang harus diterima Morbidelli akibat menyenggol Quartararo pada putaran ke-3. Ia bahkan tidak bisa melanjutkan balapan. Wkwkwkwkwk. Kapok kamu Franky!

Seiring berjalannya balapan penuh drama, Marquez vs Pecco kembali terjadi, hingga akhirnya...

Pada putaran ke-9, Bastianini merupakan pembalap berikutnya yang mengalami kecelakaan. Ia terjatuh di tikungan 8. Sangat disayangkan karena ia berhasil bangkit ke posisi ke-7 dari kejadian awal balapan, di mana ia nyaris tabrakan dengan Marquez yang membuat ia tercecer ke posisi ke-11.

Gambar diambil dari YouTube

Sementara itu, Marc vs Pecco kembali terwujud. Ini adalah persaingan yang saya nantikan pada balapan ini karena sama serunya dengan Rossi vs Lorenzo dan Marc vs Dovi pada waktu itu. Mereka juga akan satu tim di Tim Ducati Lenovo pada musim depan.

Jelang akhir putaran ke-9, Marc mencoba menyalip Pecco di tikungan terakhir, tetapi ia melebar dan Pecco berhasil merebut kembali posisinya. Bahkan, Pecco sedikit menjauh dari Marc dan mencatatkan putaran tercepat. Lalu, pada putaran ke-13, Marc berhasil kembali menempel Pecco dan mencoba menyalipnya untuk kedua kalinya di tikungan yang sama. Akan tetapi, Marc kembali melebar dan Pecco berhasil melaju ke depan. Pecco adalah salah satu pembalap yang paling sulit disalip karena ia selalu memiliki gaya pengereman yang mulus seperti Jorge Lorenzo pada 2010 silam.

Gambar diambil dari YouTube

Satu putaran kemudian, nasib buruk menjadi 100 kali lebih buruk. Marquez tergelincir dan kehilangan kendali ban depan di tikungan 8 saat mengejar Pecco. Sebuah momen yang sangat apes. Hal ini benar-benar tidak mungkin. Ada kemungkinan besar bahwa motor GP23 miliknya sudah tidak bisa bertahan lagi dengan cengkeraman ban depannya.

Gambar diambil dari YouTube

Marc berhasil melanjutkan balapan, tetapi nasi sudah menjadi bubur. Ia harus lempar handuk dari perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024. Kini, persaingan tersebut hanya tersisa Pecco dan Martin. Saya sedih. Benar-benar sangat sedih. Bahkan, si bocah cilik penggemar MM93 menangis usai melihat jagoannya terjatuh sehingga ia disorot kamera replay. Sedih banget...

Gambar diambil dari YouTube

Semenjak Marquez terjatuh, balapan berubah menjadi membosankan

Tidak ada satu kata pun yang dikatakan pada balapan ini. Balapan basah yang seharusnya berjalan seru malah berujung membosankan usai Marc terjatuh. Semua penggemar MM93 harus puas masuk goa nih. Saya harus mengatakan apakah Marc terjatuh karena terlalu sering ngepush terlalu kencang. Hal ini sudah menjadi tradisi utama di MotoGP sekarang ini.

Dan balapan yang seru hanya terjadi di perebutan posisi ke-3 dan ke-11. Usai terjatuh, Marc berusaha untuk mendapatkan poin. Setelah menyalip Taka Nakagami di tikungan terakhir, ia mencoba menyalip Joan Mir untuk merebut posisi ke-13. Tetapi, mereka justru bersenggolan hingga Mir keluar lintasan. Sebelumnya, mereka pernah bersenggolan pada balapan sprint di Jerez. Insiden ini membuat Marquez harus turun satu posisi. Seperti yang saya katakan dari dulu, Marquez adalah salah satu pembalap yang paling agresif di sejarah MotoGP.

Gambar diambil dari YouTube

Perebutan posisi ke-3 makin seru

Setelah berjalan membosankan, balapan ini kembali berjalan menarik. Kali ini, tepatnya, pada perebutan posisi ketiga antara Acosta, Miller, dan di Giannantonio. Saat ini, Miller berada di posisi ke-3 dan belum pernah finish podium sejak Jerez 2023. Ia merupakan pembalap spesialis hujan, tetapi, dengan cengkeraman ban yang sudah habis, apakah ia berhasil bertahan demi meraih podium?

Tiga putaran terakhir, Acosta menyalip Diggia untuk merebut posisi ke-4 di tikungan terakhir. Memasuki putaran berikutnya, adik Pedro berhasil menyalip Miller di tikungan 5 untuk meraih posisi ke-3. Sungguh penampilan yang heroik bagi pembalap berjuluk 'Ikan Hiu' tersebut. Ia sama sekali belum merasakan balapan basah di Buriram.

Pada putaran terakhir, di Giannantonio berhasil menyalip Miller yang membuat kesalahan di tikungan 3 untuk meraih posisi ke-4.

Sementara itu, Pecco berhasil memenangi balapan yang penuh dramatis di GP Thailand. Martin dan Acosta melengkapi podium balapan ini.

Gambar diambil dari YouTube

Diggia menyusul di urutan ke-4. Meski gagal podium, ia tetap senang atas kontribusi dengan timnya pada musim ini karena ia absen pada dua seri terakhir musim ini karena menjalani operasi pada bahu kiri usai terjatuh pada sesi latihan bebas GP Austria lalu.

Sedangkan Johann Zarco kembali membuat kejutan untuk Honda dengan finish ke-8, sekaligus 10 besar untuk kedua kalinya setelah GP Indonesia.

Dengan hasil ini, Pecco memperkecil jarak dengan Martin menjadi 17 poin. Saya ingin menantikan kesempatan pertama Martin untuk meraih juara dunia MotoGP 2024 jika ia berhasil menang sprint dan balapan utama serta Pecco finish di luar podium atau mengalami kesalahan besar. Jika benar, ia bakal menciptakan sejarah sebagai pembalap satelit pertama yang berhasil meraih juara dunia di era MotoGP. Apakah ia berhasil? Nantikan aksinya pekan depan.

No comments

Menang di Assen, Marc Marquez Samai Rekor Agostini

Tak terasa MotoGP 2025 sudah memasuki seri ke-10. Kali ini, kami berada di sirkuit Assen, Belanda. Sirkuit Assen sudah dikenal baik oleh pub...

Powered by Blogger.