Header Ads

Epic Comeback! Marquez menangi balapan sengit di Australia

MotoGP musim 2024 menyisakan empat seri lagi. Kali ini, kita memasuki seri ke-17, tepatnya di Sirkuit Phillip Island, Australia. Saya menyukai sirkuit ini karena pemandangannya indah, balapan di sirkuit ini seru tiap tahunnya, dan banyak penggemar. Saya juga menantikan balapan ini karena balapan ini akan berjalan lebih seru, lebih menegangkan, dan lebih dramatis seperti 2 tahun terakhir.

Memasuki balapan ini, kondisi cuaca di Phillip Island berlangsung cerah tapi dingin. Semua pembalap di grid menggunakan ban depan keras dan ban belakang lunak.

Saat ini, Jorge Martin memimpin klasemen dengan selisih 16 poin dari Pecco Bagnaia. Namun, keduanya sama-sama belum pernah menang di Australia. Sedangkan Marc Marquez sudah menang 3 kali di sana, yakni di tahun 2015, 2017, dan 2019. Ia sangat jago di sirkuit yang berlawanan arah jarum jam karena keahlian dalam balapan dirt tracknya sejak 2010, di mana balapan-balapan tersebut didominasi tikungan ke kiri. Martin bertekad membalas dendam tentang kejadian musim lalu, di mana ia salah memilih ban depan sehingga harus puas finish ke-5 setelah memimpin sepanjang balapan itu. Siapakah yang berhasil memenangi balapan di negeri kangguru?

Gambar diambil dari YouTube

Gara-gara buang sampah sembarangan, start Marquez jadi hancur

Pada awal balapan, Marquez terekam membuang tear-off ke samping motor. Namun, bekas tear-off tersebut mengarah ke ban belakang Marquez karena tiupan angin. Akibatnya, ban belakang mengalami sliding sehingga ia mengawali balapan dengan buruk dari posisi ke-2 ke posisi ke-13! Start tersebut 3 kali lebih buruk dari start di balapan sprint kemarin. Tidak hanya itu, Vinales juga kembali melakukan start yang buruk dari posisi ke-3 ke posisi ke-8. Saya sudah tidak ada harapan lagi untuk pembalap Aprilia tersebut pada awal balapan karena ia selalu mengawali balapan dengan buruk.

Adik Marc Marquez, Alex, juga mengawali balapan dengan buruk, bahkan ia melebar di tikungan 1 sehingga tercecer di posisi paling belakang. Sementara Martin melaju mulus di depan, diikuti trio murid VR46; Bezzechi, Bagnaia, dan Morbidelli.

Setelah mengawali balapan dengan buruk, Marc kembali ke 6 besar usai menyalip Bastianini di tikungan Stoner, kemudian Enea membalasnya di tikungan Miller, lalu Marc menyalip balik di tikungan SIberia.

Putaran-putaran berikutnya, terjadilah persaingan di 6 besar

Pada putaran ke-2, Morbidelli berpeluang untuk menyalip Bagnaia demi posisi ke-3 di tikungan Miller, namun ia melebar sehingga kehilangan 2 posisinya sekaligus ke Pecco dan Binder.

2 putaran kemudian, Marquez berhasil menyalip Binder di tikungan Miller untuk merebut posisi ke-5, namun ia naik satu posisi lagi usai Bezzechi menjalankan long lap penalty akibat insiden dengan Vinales pada balapan sprint kemarin.

Gambar diambil dari YouTube

Akan tetapi, satu putaran berikutnya, nasib buruk bertambah menjadi lebih buruk karena Bez terjatuh di tikungan Miller. Ia masih bisa melanjutkan balapan.

Pada putaran ke-6, Marquez memanfaatkan slipstream dari Morbidelli untuk menyalipnya di tikungan 1 untuk merebut posisi ke-3. Dengan hal ini, Marc mulai meninggalkan Morbidelli dan mengejar Pecco dan Martin untuk melompat menuju kemenangan layaknya seperti sang alien.

Di barisan tengah pada putaran ke-8, di Giannantonio mencoba menyalip Bastianini, namun ia terlalu optimis dengan corner exit speed saat keluar tikungan Lukey Heights sehingga ia melebar di tikungan MG dan Enea merebut kembali posisinya. Diggia kembali mencoba menyalip posisinya dari Enea, tetapi GP23 kalah dari GP24 sehingga posisi mereka tidak berubah.

Seiring berjalannya balapan, dua rombongan pembalap terlihat saling salip-menyalip

Pada putaran ke-11, persaingan perebutan posisi terdepan semakin seru. Marquez memanfaatkan corner exit di tikungan terakhir untuk menyalip Bagnaia di tikungan 1, tetapi Pecco berhasil bertahan. Satu putaran kemudian, Martin melakukan kesalahan di tikungan 2 sehingga dimanfaatkan Pecco untuk menyalipnya di tikungan Stoner. Tetapi, Martin berhasil kembali membalas di tikungan Miller, namun ia justru membuat Pecco melebar sehingga kehilangan posisi 2 ke tangan Marquez yang sedang gacor.

Gambar diambil dari YouTube

Tidak hanya di barisan depan, persaingan juga terjadi di rombongan kedua antara Morbidelli, Bastianini, Diggia, dan Binder. Memasuki putaran ke-15, Diggia menyalip Bastianini di tikungan 1. Kemudian, ia berusaha menyalip Binder di tikungan Miller, namun ia melebar dan harus kehilangan 2 posisi.

Pecco makin keteteran, dua lawan dua; Marc vs Jorge

Saat balapan tersisa 10 putaran, Marquez mulai menempel Martin. Pembalap Prima Pramac Racing tersebut terus berjuang untuk meraih kemenangan yang krusial di klasemen. Dan ini adalah persaingan untuk merebut kemenangan antar Marc dan Jorge. Kali ini bukan Lorenzo, melainkan Martin. Ada yang membedakan pada perebutan posisi pertama, yaitu spek motor. Martin menggunakan GP24, sedangkan Marc menggunakan GP23. Apakah GP23 berhasil memenangi persaingan tersebut? Kita lihat saja nanti.

Gambar diambil dari YouTube

4 putaran jelang balapan berakhir, Martin mengubah lajurnya untuk mempertahankan posisinya. Namun, ia justru melebar di tikungan Miller sehingga dimanfaatkan Marquez untuk memimpin balapan untuk pertama kalinya pada balapan ini. Namun, satu putaran kemudian, Martin kembali membalas di tikungan 1 berkat keuntungan GP24 untuk merebut kembali posisi pertama.

Gambar diambil dari YouTube

Hanya untuk sesaat, Marc kembali menyalip Martin secara agresif di tikungan 4 untuk kembali meraih posisi pertama. Ia benar-benar pantas dikenal sebagai salah satu pembalap paling agresif dalam sejarah MotoGP. Aksi ini membuat saya teringat pada Bastianini di Misano jilid 2.

Gambar diambil dari YouTube

Sejak aksi tersebut, Marc langsung melaju menuju garis finish untuk meraih kemenangan ketiganya musim ini, sekaligus ke-88 dalam karirnya. Sisa 6 besar dilengkapi semua pembalap Ducati: Martin, Pecco, Diggia, Bastianini, dan Morbidelli. Saya menonton balapan ini sampai jantung makin berdebar sangat kencang dan Marc Marquez benar-benar layak disebut sebagai alien dan sekaligus menjadi Man Of The Race hari ini. WHAT A RACE!

Gambar diambil dari YouTube

Meski harus puas finish kedua, Martin masih kokoh memimpin klasemen dengan selisih 20 poin dari Pecco. Persaingan apa yang akan dinantikan kedua pembalap tersebut pada seri berikutnya di Thailand? Kita lihat saja pada pekan depan mendatang.

No comments

Menang di Assen, Marc Marquez Samai Rekor Agostini

Tak terasa MotoGP 2025 sudah memasuki seri ke-10. Kali ini, kami berada di sirkuit Assen, Belanda. Sirkuit Assen sudah dikenal baik oleh pub...

Powered by Blogger.