Menang di Assen, Marc Marquez Samai Rekor Agostini
Tak terasa MotoGP 2025 sudah memasuki seri ke-10. Kali ini, kami berada di sirkuit Assen, Belanda.
Sirkuit Assen sudah dikenal baik oleh publik MotoGP, baik pembalap maupun penggemar. Sirkuit ini begitu legendaris karena selalu menggelar MotoGP sejak 1949 (kecuali 2020 akibat pandemi COVID-19). Dan sejak saat itu, ciri khas tradisional sirkuit ini selalu melekat di benak para pembalap dan penggemar.
Sebelum GP Belanda, Marc Marquez sempat diragukan usai mengalami memar pada tangan kiri, pinggul, dan perut akibat terjatuh di tikungan 7 pada sesi latihan. Hanya sehari setelah cedera, ia langsung menang sprint.
Sementara rekan setimnya, Pecco Bagnaia, berusaha keras untuk mempertahankan gelar 'King of Assen' usai menang 3 kali beruntun di sirkuit ini. Assen merupakan sirkuit favorit Pecco, di mana ia memenangi balapan pertamanya pada 2016 silam, saat ia masih di Moto3 bersama Mahindra.
Untuk tahun ini, apakah Pecco berhasil meraih kemenangan kedua musim ini sejak Austin? Atau apakah justru Marc yang berhasil perkasa di Assen? Simak jalannya balapan berikut ini.
Awal balap, beberapa pembalap bersenggolan satu sama lain
Fabio Quartararo (Yamaha), yang memulai balapan dari pole, gagal mempertahankan posisinya dan tercecer ke urutan keempat. Pecco mengambil alih pimpinan balapan, diikuti Alex dan Marc Marquez.
Sementara itu, Ai Ogura (Trackhouse) terjatuh usai bersenggolan dengan Somkiat Chantra (LCR Honda) dan Miguel Oliveira (Pramac Yamaha) di tikungan 5. Ogura harus mengakhiri balapan lebih awal, sementara Chantra dan Oliveira lanjut, meski bagian windshield motornya rusak.
Pada putaran kedua, Marc mengatur kecepatannya untuk menyusul Alex di tikungan 1. Jelang akhir putaran tersebut, Marco Bezzecchi semakin gacor. Ia menyalip pembalap Gresini tersebut di chicane terakhir.
Dua putaran berikutnya, Alex kembali keteteran usai dilewati Pedro Acosta (KTM) di tikungan 5. Setelah satu putaran rampung, kakaknya, Marc, berhasil melewati Bagnaia di chicane terakhir. Persaingan ini akan semakin memanas!
Pada putaran keenam, Alex bersaing ketat dengan Acosta di posisi ke-5. Namun, mereka saling bersenggolan saat keluar di tikungan 5, dan insiden tersebut pun tak terhindarkan hingga Alex terpelanting di sisi kiri trek.
Usai terjatuh akibat senggolan itu, Alex langsung dibawa ke pusat medis untuk menjalani pemeriksaan. Namun, usai diperiksa, ternyata Alex mengalami cedera patah tangan kiri.
Satu putaran kemudian, insiden antar pembalap kembali terjadi. Kali ini, giliran Joan Mir (Honda) dan Fermin Aldeguer (Gresini) yang bersenggolan di tikungan 8. Mereka sedang berebut posisi ke-7. Namun, tabrakan tersebut justru menimpa Quartararo yang sedang melintas sehingga pembalap Yamaha tersebut tercecer ke barisan belakang.
Bezzecchi Berani Beri Perlawanan Marc?
Jelang akhir putaran ke-8, Bezzecchi makin melaju cepat dan lebih cepat dari Marc dan Pecco. Bahkan, pembalap Aprilia tersebut berhasil melewati teman dekatnya, Pecco untuk merebut posisi kedua dan membuntuti Marc.
Namun, pada beberapa putaran berikutnya, Bez masih belum bisa menyamai kecepatan Marc, yang terus menjaga jarak pada pembalap 26 tahun tersebut.
Pertengahan balapan ini terlihat seperti menonton balapan touring motor. Pecco harus berjuang keras untuk menyalip Bezzecchi agar bisa memberi perlawanan sengit kepada Marc. Ia tampaknya masih kesulitan dengan grip ban depan dan harus berhati-hati dalam menjaga ritmenya jika ingin finis di podium.
Pada putaran ke-19, duo VR46, Morbidelli dan di Giannantonio bersaing ketat di posisi ke-6. Diggia mencoba untuk menyalip Franky, tetapi Franky justru memotong chicane dan terkena hukuman LLP. Aksi ini mengingatkan kita pada sang mentor, Rossi pada 2015 lalu, saat bersaing ketat dengan Marc Marquez untuk meraih kemenangan pada waktu itu.
Marc Jaga Lini Pertahanan Demi Hattrick
Tiga putaran jelang finis, Marc terus menjaga jarak dengan Bezzecchi hingga 0,7 detik. Sementara Pecco kehilangan peluang finis. Namun, finis ketiga adalah sesuatu yang hanya bisa didapatkan bagi juara dunia 2022 dan 2023 tersebut usai selalu kesulitan dengan feeling ban depan.
Formasi empat besar tidak berubah hingga bendera finis dikibarkan, pertanda balapan telah selesai dengan kemenangan Marc Marquez! Ini adalah kemenangan keenam musim ini.
Kemenangan ini juga sekaligus merupakan hattrick pertama Marquez sejak 2019. Marc juga berhasil menyamai rekor legenda MotoGP, Giacomo Agostini dengan jumlah 68 kemenangan di kelas premier tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Assen menjadi sirkuit taman bermain Pecco ketiga yang berhasil dimenangi Marquez usai Qatar dan Mugello.
Bezzechi finis kedua, diikuti Pecco, Acosta, dan Vinales. Ada kejutan yang berlangsung di barisan belakang. Ia adalah Somkiat Chantra yang berhasil finis ke-15 dan meraih poin perdana di MotoGP. Chantra adalah pembalap Thailand pertama yang berhasil meraih poin di kelas premier.
Dengan kemenangan ini, Marc makin menjauh di puncak klasemen dengan 307 poin, unggul 68 dari Alex.
Post a Comment