Header Ads

Sengit! Bastianini Seruduk Martin Menuju Kejayaan di Misano Jilid 2

Gambar diambil dari YouTube

MotoGP 2024 memasuki seri ke-14, masih di Misano. Balapan kali ini bertajuk GP Emilia Romagna karena GP Kazakhstan dibatalkan akibat masalah homologasi. Tidak seperti biasanya, balapan ini berlangsung 1 jam lebih awal, tepatnya  pukul 13:00 waktu setempat (18:00 WIB) karena bersamaan dengan F1 Singapura dan WSBK Italia yang berlangsung pukul 19:00 WIB.


Seri ini menjadi balapan yang sangat penting bagi Pecco Bagnaia untuk merebut kembali pimpinan klasemen sementara karena GP Emilia Romagna 2024 merupakan balapan ke-100 bagi Pecco, dan ia ingin merebut kemenangan ke-100 bagi Ducati di MotoGP. Siapa yang berhasil meraih tonggak sejarah bagi tim asal Bologna tersebut? Pecco? Martin? Bastianini? Marquez? Kita nantikan hingga akhir balapan nanti.


Awal balap yang makin seru


Seperti pada balapan sprint kemarin, Martin melakukan start dengan baik dan melaju ke depan. Namun, kali ini, ia melebar di tikungan pertama dan Pecco berhasil merebut kembali posisi terdepan. Posisi 5 besar tidak berubah hingga akhir lap.


Pada lap ke-2, Brad Binder (KTM) terjatuh di tikungan 4 saat mengejar Bastianini. Pembalap Afrika Selatan ini masih bisa melanjutkan balapan, tetapi ia harus berjuang dari belakang.


Satu lap kemudian, persaingan Pecco dan Martin sudah langsung saja terjadi. Martin mencoba menyalip Pecco di tikungan 4, namun ia melebar dan harus rela kehilangan posisinya dari Pecco. Pada lap berikutnya, Martin berhasil menyalip Pecco di tikungan 8 untuk mengambil alih pimpinan balapan. Pecco mencoba merebut kembali posisinya, namun kali ini ia mengalami sliding pada ban bagian belakangnya.


Namun, alih-alih bersaing dengan Martin, Pecco malah kesulitan. Pada putaran ke-5, ia melebar di tikungan Tramonto dan harus kehilangan posisi ke-2 dari Bastianini. Pace Bastianini di Misano memang ngeri amat seperti harimau yang mengamuk karena dalam 3 putaran berikutnya,  ia sudah menempel dengan jarak 0,2 detik.


Sementara itu, Pedro Acosta yang bersaing dengan Marquez, terjatuh di tikungan 15 dan tak bisa melanjutkan balapan. Apes banget, padahal ia sudah cukup kompetitif sepanjang akhir pekan di Misano untuk bersaing memperebutkan posisi ke-3.


Balapan belum berjalan setengah, persaingan Martin dan Bastianini kian ketat


Pada putaran ke-10, Martin dan Bastianini mulai bersaing untuk berebut posisi pertama. Sementara Bagnaia keteteran di urutan ke-3. Ia tertinggal 2,1 detik dari Bastianini. Beberapa saat kemudian, Martin mendapat peringatan karena ia melanggar batas trek sebanyak 3 kali. Ia harus berhati-hati. Tetapi, ia mulai sedikit meninggalkan Bastianini dengan jarak 0,7 detik pada putaran ke-14.


Saat menonton balapan ini, saya merasa deg-degan dengan Martin. Sebelum balapan ini, selisih antar Jorge dan Pecco sudah 4 poin saja. Jorge Martin merupakan salah satu pembalap tercepat musim ini, tetapi ia memiliki satu masalah, yaitu kepanikan. Tiap kali saat kokoh di klasemen, ia malah membuat kesalahan. Sedangkan pada saat kecolongan poin oleh Pecco, ia langsung ngegas. Tapi, pertanyaannya, apakah ia berhasil membalas dendam pada seri Misano sebelumnya akibat salah strategi? Kita cari tahu jelang akhir balap.


Pecco mulai melaju kencang di putaran berikutnya, hingga akhirnya…


Pada putaran ke-21, Bastianini kembali menempel Martin dengan jarak hingga 0,1 detik. Pecco mengikutinya dengan mulai mendekati rombongan terdepan hingga jarak mencapai 1,6 detik. Beberapa saat kemudian…


BENCANA! Pecco terjatuh usai kehilangan kendali ban depan di tikungan 8. Faktor utamanya adalah suhu ban depan yang masih dingin hingga putaran-putaran berikutnya. Gagal sudah kesempatan Pecco untuk meraih kemenangan ke-100 untuk Ducati di balapan MotoGPnya ke-100. Ambyaaarrr!!! Dengan gagal finishnya Pecco, hal ini tentu saja diuntungkan Jorge Martin untuk memperlebar jarak di klasemen. Dan akibatnya, para penggemar Pecco pun langsung masuk goa wkwk. Dan Marquez pun dapat berkah durian runtuhnya juga, yaitu posisi ke-3.


Belum selesai! Martin vs Bastianini di lap-lap akhir


6 putaran jelang balapan berakhir, Martin mendapat tekanan dari Bastianini. Ia pun harus menenangkan diri jika kemenangan sudah di tangannya. Ia juga masih memiliki cengkeraman ban depan medium yang masih kuat. Tetapi, Enea berhasil kembali menempel di belakangnya pada 3 putaran jelang finish.


Saat balapan memasuki putaran terakhir, Bastianini makin dekat dengan Martin. Saat ia mencoba Jorge di tikungan 4, mereka justru saling bersenggolan sampai pembalap Prima Pramac tersebut keluar lintasan. Saya sudah melihat bahwa manuver agresif Bastianini dianggap kontroversial karena ia berada di garis hijau, bahkan Martin nyaris saja terjatuh. Race direction sedang menyelidiki insiden tersebut.


Bastianini berhasil memenangi persaingan sengit tersebut dengan finish pertama dengan jarak 5 detik. Sedangkan Martin tak kuasa menahan kemarahannya usai disalip secara agresif oleh Bastianini. Meski harus puas finish ke-2, ia memperkokoh pimpinan klasemen dengan selisih 24 poin dari Pecco. Marquez finish ke-3 lewat jalur giveaway usai Pecco terjatuh. Kemenangan ke-100 Ducati sekaligus memastikan diri sebagai juara konstruktor untuk 5 kali secara berturut-turut. Pantas saja MotoGP disebut ‘Ducati Cup’ hanya karena motornya ada 8 dan pembalapnya kencang semua. Motor ini memang tak bisa terkalahkan musim ini, kecuali di Austin.


Sementara itu, bagaimana dengan pabrikan Jepang? Fabio Quartararo melengkapi balapan yang bagus di urutan ke-7. Sedangkan, dua pembalap Repsol Honda, Joan Mir dan Luca Marini berhasil finish P11 dan P12. Ini adalah hasil terbaik mereka sejauh musim ini. Good job!


Seri Eropa sudah selesai, selanjutnya kita akan ke mana? Mandalika, di mana Jorge Martin mengalami kesalahan besar saat memimpin jauh pada musim lalu. Dengan selisih 29 poin dari Bagnaia, apakah Martin mampu membalas kesalahan dari musim lalu atau justru zonk lagi? Kita akan simak selengkapnya di akhir pekan depan.

No comments

Menang di Assen, Marc Marquez Samai Rekor Agostini

Tak terasa MotoGP 2025 sudah memasuki seri ke-10. Kali ini, kami berada di sirkuit Assen, Belanda. Sirkuit Assen sudah dikenal baik oleh pub...

Powered by Blogger.