Piastri Menangi Balapan Penuh 'Plot Twist' di Baku
Formula 1 2024 memasuki seri ke-17, tepatnya di sirkuit jalanan Baku, Azerbaijan. Seri ini menjadi seri yang agak penting bagi tim Red Bull untuk kembali menang karena mereka begitu cepat di sesi latihan bebas pada Jumat lalu, demikian juga dengan Mercedes, yang juga tampil cepat di sesi latihan, tepatnya di lintasan lurus.
Charles Leclerc akan memulai balapan dari pole untuk keempat kali secara beruntun di Baku, diikuti Oscar Piastri dan Carlos Sainz di urutan ke-2 dan ke-3. Lando Norris harus berjuang keras memulai balapan dari posisi ke-17 setelah mengalami kesalahan di tikungan terakhir dan harus melambat akibat bendera kuning hingga out dari Q1. Lewis Hamilton harus start dari pit lane karena mengganti komponen mesin ke-5 sesuai instruksi tim tanpa izin dari parc ferme.
Awal balapan, Leclerc ngacir di depan
Selepas start, Leclerc langsung mulus memimpin di depan diikuti Piastri, sementara Sergio Perez berhasil naik ke P4 usai menyusul Carlos Sainz di tikungan 2. Di belakang, Lance Stroll (Aston Martin) bersenggolan dengan Yuki Tsunoda (RB) di tikungan 4. Stroll kehilangan front wing bagian depan dan harus berjuang dari belakang. “Tsunoda menutup pintu pada saya,” katanya lewat radio tim.
Norris, yang start dari posisi ke-17, berhasil naik beberapa posisi. Pada lap ke-3, ia berhasil menyalip Tsunoda di tikungan 2 untuk meraih P12. 5 lap kemudian, Lando merangkak naik ke P10 usai menyalip Ollie Bearman di tikungan 1 melalui DRS. Hingga lap ke-11, Leclerc memimpin dengan jarak 6 detik lebih dari Piastri. Dia sedang mode .sunmodri untuk menghindari kejaran dari rekan Norris tersebut.
Pit stop pertama dimulai, tetapi apa yang terjadi sebenarnya pada Leclerc?
Pada lap ke-15, Norris diberi instruksi oleh tim melalui radio untuk menahan Perez jika Piastri berhasil melakukan undercut pada Leclerc usai melakukan pit stop. Leclerc masuk pit pada akhir lap ke-17. Setelah pit, Leclerc tampaknya mulai kehilangan kecepatan. Saya tidak yakin apakah dia mengalami slow pit stop, masalah tenaga, atau membuat kesalahan. Hal ini membuat saya heran mengapa gap Leclerc ke Piastri berkurang menjadi 0,8 detik. Padahal, ia ngacir sangat jauh di depan pada putaran-putaran awal.
Pada lap ke-20, Piastri berhasil mengambil alih pimpinan balapan dari Leclerc di tikungan 1 pada zona DRS. Leclerc mencoba merebut kembali posisinya, tetapi Piastri berhasil bertahan di depan. Kecepatan McLaren begitu sangat cepat dengan Ferrari di lintasan lurus. Semantara itu, pada lap ke-24, Verstappen mencoba menyalip Norris di zona DRS menuju tikungan 3, tetapi Norris berhasil mempertahankan posisinya. 1 lap kemudian, Verstappen mengeluhkan masalah rem pada mobilnya sehingga ia harus memotong jalur di tikungan 15. Mereka berada di jalur yang salah pada balapan ini. Lagi-lagi apa? Max dan Lando harus berjuang di papan tengah saat bersaing memperebutkan gelar juara dunia F1 2024.
Pertengahan balapan makin seru! Oscar vs Charles
Hingga lap ke-28 Leclerc terus bersaing ketat dengan Piastri untuk memperebutkan posisi terdepan. Kali ini, Charles mencoba menyalip Oscar di lintasan lurus zona DRS. Namun, Oscar berhasil mengganti jalur untuk mempertahankan posisinya. McLaren memiliki mobil tercepat musim ini sehingga sulit disalip oleh para rivalnya, termasuk Ferrari.
Pada lap ke-33, Leclerc terus menempel Piastri di zona DRS untuk mencoba merebut posisi pertama, tetapi Piastri sekali lagi berhasil mempertahankan posisinya. Tidak hanya sekali, bahkan ia berhasil mengganti jalur secara 3 kali di tikungan 2 dan 3. Dengan mulusnya kecepatan McLaren di lintasan lurus, Leclerc tidak bisa bersaing untuk merebut P1. Sementara itu, satu lap kemudian, Russell berhasil menyusul Verstappen untuk merebut posisi ke-6 di tikungan 1.
Pada akhir lap ke-37, Norris akhirnya masuk pit setelah menghabiskan 36 putaran dengan ban hard. Kemudian, tim memberi instruksi ke Lando untuk meningkatkan kecepatannya semaksimal mungkin lewat radio. 3 lap jelang finish, ia berhasil menyalip Verstappen untuk merebut posisi ke-6 di tikungan 1.
PLOT TWIST! Tabrakan di lap-lap akhir jelang finish!
2 lap jelang finish, Leclerc mengalami kesalahan di tikungan terakhir. Hal ini dimanfaatkan Perez untuk menyalip di tikungan 1 lewat DRS, tetapi Charles berhasil mempertahankan posisinya. Persaingan ini mengantarkan Sainz untuk merebut posisi ke-3.
Perez dan Sainz saling berebut posisi ke-3, hingga tabrakan pun tak bisa terhindarkan. Saya tidak bisa berkata apa-apa. Mereka saling menyalahkan satu sama lain. Checo kesal karena Carlos sengaja menutup pintu untuk mempertahankan posisi ke-3. Carlos tidak tahu apa yang terjadi saat mengubah lajur, ia tidak sengaja menabrak Checo hingga ke dinding. Saya tidak tahu siapa yang disalahkan atas insiden ini. Checo atau Carlos? Saya pun kaget dengan insiden ini karena mereka sudah lama tidak finish di podium.
Sementara di depan, Piastri berhasil menjauh dari Leclerc hingga bendera finish dikibarkan. Ini merupakan kemenangan kedua bagi driver Australia tersebut setelah GP Hongaria. George Russell finish ke-3 jalur giveaway berkat insiden Checo-Carlos. Padahal, ia kesulitan di sepanjang balapan. Ia pun tidak ngapa=ngapain di urutan ke-5. Ini bukan pertama kalinya Russell mendapat berkah dari insiden tabrakan. Di GP Austria, ia mendapat giveaway juara usai insiden Verstappen-Norris di tikungan 3.
Saya anggap kemenangan ini menjadi balas dendam bagi Piastri setelah kalah dari Leclerc di Monza, 2 pekan lalu. Dia merupakan salah satu driver paling tenang sepanjang sejarah F1, terutama saat berkomunikasi di radio tim. Dia juga menenangkan diri saat menghadapi tekanan dari Leclerc pasca pit stop. Karena Piastri merupakan pembalap no.2 di McLaren, saya teringat dengan ucapan Mark Webber di GP Inggris 2010: “Not bad for no.2 driver.” Salah satu balapan yang paling seru di musim ini. Well done Baku!
Untuk pertama kalinya, McLaren salip Red Bull di klasemen konstruktor
Kemenangan Piastri dan Norris P4 juga berhasil mengantarkan McLaren mengambil alih posisi pertama dari Red Bull di klasemen konstruktor dengan 476 poin dan unggul 10 poin. Ini merupakan kali pertama McLaren memimpin klasemen konstruktor sejak GP Australia 2014. Sementara Verstappen masih memimpin dengan jarak 59 poin dari Norris di klasemen pembalap. Mereka kembali bersaing di sirkuit jalanan Marina Bay, Singapura, pekan depan. Dengan catatan Red Bull yang bagus di Singapura, skankah mereka kembali bersaing di depan setelah masa-masa sulit dalam beberapa seri terakhir? Kita cari tahu.
Post a Comment