Pecco Menangi Balapan 'Chaos' di Austin, Sekaligus Patahkan Dominasi Marquez
MotoGP memasuki seri ketiga yang berlokasi di Sirkuit Americas (COTA), Amerika Serikat. Di mana seri tersebut merupakan sirkuit favorit Marc Marquez, yang berusaha mengincar kemenangan ke-8 di sana. Sedangkan Pecco Bagnaia akan mengalahkan Marquez apabila ia melakukan kesalahan, kehabisan ban, dan sejanisnya.
Namun, untuk balapan yang berlangsung siang waktu setempat, digelar dalam kondisi basah usai hujan mengguyur COTA, 10 menit sebelum balapan dimulai. Saya menantikan balapan ini karena banyak kejutan yang akan tersaji Akankah Marquez kembali jadi raja COTA, atau akankah ada satu pembalap yang naik pangkat menjadi raja COTA baru?
CHAOS! Balapan Ditunda, Para Pembalap Berlarian
Begitu para pembalap melakukan sighting lap, Fabio Quartararo mengalami kecelakaan di tikungan 3. Ia berjuang keras untuk menghidupkan kembali motornya, hingga akhirnya ada yg menolong pembalap Perancis tersebut. Ternyata, sang 'sopir taksi' Jack Miller (Pramac Yamaha) berhasil menyelamatkan Quartararo hingga mesin motornya menyala kembali dan bisa melanjutkan sighting lap. Terima kasih, Jack!
Saat pembalap dan kru tim berkumpul di grid untuk mempersiapkan balapan, mereka sedang mengecek kondisi cuaca dan lintasan. Ternyata, hujan sudah berhenti, tetapi masih ada beberapa bagian yang masih basah.
Hanya sekitar 5 menit sebelum balapan dimulai, beberapa pembalap termasuk Marquez, Pecco, dan di Giannantonio berlari ala sprint untuk berganti motor dengan ban slick alias kering! Saya benar-benar tidak melihat kekacauan seperti itu. Sedangkan Quartararo, Marini (Honda), dkk yang berada di grid memilih start dengan ban basah, dalam hal lintasan masih basah.
Akibat kekacauan tersebut, race stewards menunda balapan tersebut selama 15 menit sambil mengecek kondisi lintasan di seluruh bagian. Jumlah balapan pun dipangkas satu putaran menjadi 19.
Seperti biasa, Marquez ngacir di Austin
Begitu start dilakukan, Marquez langsung melejit di depan. Sang adik, Alex, bersaing dengan Pecco untuk berebut posisi kedua. Sementara di barisan tengah, Quartararo, dengan motor keduanya, menyodok Pedro Acosta (KTM) untuk naik ke posisi 7.
Persaingan papan tengah masih memanas. Miller, Morbidelli, dan Quartararo saling sikut untuk berebut posisi kelima, hingga akhirnya pembalap Prima Pramac Yamaha tersebut yang berhasil meraih posisinya. Hanya dalam beberapa saat, Quartararo kehilangan posisi usai dilewati Binder dan Aldeguer dan turun ke posisi ke-9 di belakang Acosta, yang sempat melebar di tikungan 12.
Pada putaran ke-4, Bagnaia meningkatkan kecepatannya. Ia berhasil melewati Alex Marquez di tikungan 12 untuk merebut posisi kedua, dan mulai mengejar sang kakak, Marc.
Marquez Jatuh Lagi!
Pada putaran ke-8, Acosta terjatuh di tikungan 1 saat berusaha menjauh dari kejaran Quartararo. Beruntung, ia masih bisa melanjutkan balapan.
Satu putaran kemudian, giliran Marc Marquez yang harus kehilangan keseimbangan. Ia terjatuh saat melintasi kerb yang basah di tikungan 4. Ini adalah kali ketiga Marc terjatuh saat memimpin balapan Austin setelah 2019 dan 2024.
Dia berhasil melanjutkan balapan, tetapi berapa lama ia bertahan karena kondisi motornya rusak pada windscreen dan footpeg kanan?
Pada putaran ke-11, giliran Joan Mir (Honda) yang terjatuh, saat berebut posisi ke-13 dengan Ai Ogura dan Raul Fernandez. Dia juga berhenti dari balapan.
Saat balapan menyisakan 8 putaran, akhirnya saya melihat wajah Jorge Martin, yang sedang menonton di garasi Aprilia. Kondisinya sedikit demi sedikit mulai pulih. Kutukan nomor 1 memang sudah nyata, tetapi saya berharap ia bisa balapan di seri berikutnya di Qatar.
Satu putaran berikutnya, Marquez memutuskan untuk mengakhiri balapannya. Rekor kemenangan beruntunnya musim ini ampas seketika. Kita semua mengalami kesedihan yang dirasakan usai kesalahannya di tikungan 4. Momen yang agak lain lagi, bahkan di luar nalar.
Akhirnya, Pecco 'full senyum' lagi
Johann Zarco (LCR Honda) sedang berada di posisi top pabrikan Jepang, tepatnya di urutan ke-9. Ia bersaing dengan Enea Bastianini (KTM Tech 3). Namun, saat balapan tersisa tiga putaran, Zarco kehilangan kendali ban depan. Ia pun juga menyerah dan berhenti dari balapan. Satu putaran kemudian, Aldeguer sayang sekali juga harus terjatuh, padahal ia berada di posisi lima besar.
Setelah menjalani dua seri yang sulit, Pecco akhirnya bisa merasakan senyuman yang manis. Ia finis pertama dan meraih kemenangan pertamanya musim ini. Alex Marquez menyusul di posisi kedua, diikuti di Giananntonio, Morbidelli, dan Miller.
Dengan hasil balapan ini, Alex Marquez yang finis kedua dalam tiga seri berturut-turut, kini memimpin klasemen hanya dengan selisih satu poin dari sang kakak, Marc.
Setelah Austin, para pembalap akan melaju ke seri Lusail, Qatar, di mana Pecco semakin kuat. Seri ini menjadi penentu bahwa Pecco akan kembali ke mode aslinya, yakni meraih kemenangan beruntun dan bersaing untuk meraih gelar juara dunia.
Sementara Marquez akan berjuang keras untuk melakukan misi balas dendam di Lusail. Apakah ia berhasil meraih kemenangan pertama di sana sejak 2014? Kita lihat saja dalam dua pekan ke depan.
Post a Comment