Header Ads

Menang di Argentina, MM93 Samai Rekor Angel Nieto

MotoGP musim 2025 memasuki seri kedua yang terletak di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Kita akhirnya kembali menyaksikan balapan ini setelah absen musim lalu akibat masalah ekonomi.

Sirkuit Termas de Rio Hondo adalah sirkuit yang paling jarang digunakan akibat masalah itu. Hal ini berdampak pada kelembaban aspal dan kualitas ban yang sedang digunakan. Seluruh pembalap MotoGP harus berpikir hati-hati dalam memilih ban dan belajar dari insiden ban pecah yang terjadi pada 2016 lewat Scott Redding (kala itu masih berseragam Pramac Ducati) pada sesi latihan bebas keempat.

Pada balapan hari ini, Marc dan Alex Marquez akan melanjutkan dominasi mereka karena Termas de Rio Hondo adalah sirkuit favorit Marc dan menang tiga kali (2014, 2016, 2019) di sana. Mari kita jalannya persaingan antar saudara di Argentina.

Awal balapan yang begitu intens

Baru saja balapan dimulai, Marco Bezzecchi sudah terjatuh. Ia menabrak bagian belakang motor Fabio Quartararo di tikungan 1. Pembalap Aprilia tersebut terpental cukup keras dan berhasil bangkit, tetapi ia harus terhenti dari balapan, sedangkan Fabio masih bisa lanjut meski tercecer ke urutan paling belakang.

Sumber: SPOTV ID

Pecco Bagnaia memberikan perlawanan kepada Alex Marquez di tikungan 5, tetapi tak berhasil. Johann Zarco (LCR Honda) tampil luar biasa dengan menyalip juara dunia dua kali tersebut di tikungan 7, namun Pecco berhasil kembali.

Akhirnya, setelah sekian lama, saya bisa melihat persaingan Honda dan Ducati setelah menjalani akhir pekan yang sempurna di Termas. Saya juga merasakan aura kebangkitan pabrikan sayap tersebut setelah menjalani musim lalu yang penuh 'bencana.' Tak tanggung-tanggung, pada balapan hari ini, Zarco merupakan satu-satunya pembalap non-Ducati yang bersaing di 6 besar jelang akhir putaran pertama.

Pada putaran kedua, Zarco menyalip Pecco secara agresif di tikungan 7 hingga pembalap Ducati tersebut membalas. Satu putaran kemudian, pembalap Perancis tersebut kehilangan posisinya usai disalip Franco Morbidelli (VR46), yang tampil gacor di balapan kandang pertamanya musim ini. Ia berada di posisi ke-4.

Deja vu Buriram, perang saudara kembali dimulai

Pada putaran ke-5, Marc Marquez melebar di tikungan 1 dan memberikan jalan kepada adiknya, Alex, untuk memimpin balapan. Saya menegaskan bahwa Marc tidak akan mengambil risiko ekstra untuk berebut posisi terdepan dan menjaga tekanan ban depan dengan teliti.

Sementara itu, satu putaran kemudian, persaingan di barisan tengah kian memanas. Ai Ogura (Trackhouse) memanfaatkan kesalahan Joan Mir (Honda), yang mengeluhkan understeer di tikungan 7. Mir juga kehilangan posisi ke-9 usai disalip Pedro Acosta di tikungan 13.

Ogura menjalani balapan yang sempurna meski harus start dari baris ke-5. Namun, peluang menyalip bagi pembalap Jepang tersebut tidaklah mudah usai melebar di tikungan 4 saat berusaha menyalip Acosta pada putaran ke-15.

Sumber: SPOTV ID

Pada putaran yang sama, Marc Marquez mengalami sliding pada ban belakang di tikungan 12 saat berusaha mengejar adiknya. Jantung saya makin berdebar. Bahkan, sang ayah, Julia sangat menyukai persaingan antar saudara tersebut. Banyak yang menyamakan balapan Argentina ini mirip dengan balapan Buriram karena hal itu.

Pada putaran ke-18, Marc mencoba untuk menyalip Alex, tetapi ia melebar dan Alex berhasil kembali. Sejumlah risiko yang diambil oleh Marc justru membuatnya kembali mengalami sliding, tetapi ia berhasil menempel pembalap Gresini tersebut.

Duo Marquez melaju dengan jauh, tanda-tanda Marquez Cup?

Lima putaran jelang finis, Marc Marquez berhasil menyalip Alex di tikungan 5 untuk memimpin balapan. Sebuah kesabaran demi kesabaran yang terbayar lunas. Saat ia ngacir di depan, bagaimana dengan rekan setimnya, Pecco?

Sumber: SPOTV ID

Ternyata Pecco malah kesulitan untuk menempel Morbidelli yang kehilangan cengkeraman ban softnya. Tampaknya, ia kehilangan motivasi dan mentalnya sejak Marc menjadi rekan setimnya.

Marc Marquez menjaga jarak dari Alex dan berhasil memenangi balapan GP Argentina dengan gap 1,6 detik. Seperti di Buriram, kedua Marquez bersaudara tersebut mendominasi akhir pekan mulai sesi latihan, kualifikasi, hingga sprint. Dan dengan hasil ini, apakah ini adalah fakta bahwa MotoGP musim ini makin membosankan dan tidak hanya berubah menjadi Ducati Cup, tetapi juga 'Marquez Cup'? Betul juga.

Dengan kemenangan ini, Marc Marquez kini menyamai jumlah kemenangan sang legenda, Angel Nieto, yang sama-sama meraih 90 kemenangan.

Sumber: SPOTV ID

Sementara Franco Morbidelli berhasil mempertahankan posisinya dari Pecco untuk merebut posisi ketiga, Ini adalah podium pertama yang ia raih sejak Jerez 2021, tepatnya 1414 hari yang lalu. Sedangkan rekam setimnya, Fabio Di Giannantonio, berhasil merebut posisi ke-5 usai menyalip Zarco di tikungan 12 pada putaran terakhir.

Dengan kemenangan ini, Marc Marquez kokoh memimpin klasemen dengan 74 poin. Tebak seri mana yang akan digelar dua pekan yang akan datang? Sirkuit COTA, arena favorit pembalap 32 tahun tersebut dengan 7 kemenangan. Akankah Marc meraih kembali gelar King of COTA usai gagal musim lalu? Simak jawaban selengkapnya.

No comments

Menang di Assen, Marc Marquez Samai Rekor Agostini

Tak terasa MotoGP 2025 sudah memasuki seri ke-10. Kali ini, kami berada di sirkuit Assen, Belanda. Sirkuit Assen sudah dikenal baik oleh pub...

Powered by Blogger.