2024 akan segera berakhir dalam kurang lebih dua pekan lagi. Sebuah musim yang penuh dengan kejutan, plot twist, hingga sejarah yang telah tercipta. Mulai dari kemenangan Marc Marquez, dominasi Ducati, hingga juara dunia dari tim satelit oleh Jorge Martin.
Tak disangka-sangka, Ducati memenangi hampir semua seri MotoGP 2024, kecuali di seri Austin, di mana Aprilia berhasil menang di sana. Bayangkan saja jika Marc Marquez tidak terjatuh di pertengahan balapan itu. Andai kata ia menang, Ducati menjadi motor pabrikan pertama yang menyapu bersih kemenangan di semua seri. Rekor ini belum pernah ada di sejarah MotoGP. Pantas saja MotoGP 2024 disebut sebagai 'Ducati Cup' seperti musim lalu.
Keberhasilan Ducati tersebut telah berhasil diraih berkat kontribusi Gigi Dalligna, sehingga ramai dihujat oleh beberapa netizen dengan sebutan Adrian Newey-nya MotoGP. Kedua orang tersebut merupakan bos tim terbaik menurut saya sepanjang sejarah F1 dan MotoGP. Adrian berhasil membawa gelar juara dunia Max Verstappen dan Red Bull, sedangkan Gigi berhasil membawa gelar juara dunia Jorge Martin dan Ducati.
2024 menjadi tahun terburuk bagi pabrikan Jepang Honda dan Yamaha. Untuk pertama kalinya di kelas primer yang dimulai sejak 1949 itu, kedua pabrikan Jepang tersebut menyelesaikan satu musim tanpa satu pun podium, bahkan juara. Jangankan podium dan kemenangan, 10 besar saja pun sulit diraih tiap balapan. Semenjak diterapkannya konsesi oleh Dorna pada musim lalu, kedua pabrikan Jepang ini tidak bisa bertarung dengan satu pun pembalap pabrikan Eropa. Mereka bahkan tidak ada yang meraih satu poin pun di Austria. ECU, winglet, ride height, dan berbagai macam aerodinamika lainnya menjadi titik awal penurunan prestasi Honda dan Yamaha sejauh musim ini. Bagi semua penggemar MotoGP, khususnya saya, ini adalah akhir era dari Honda dan Yamaha, yang pernah berjaya pada era Rossi dan Marquez di masa silam, sebelum aerodinamika diterapkan sejak 2022 hingga saat ini. Semoga saja kedua pabrikan Jepang tersebut akan bangkit pada MotoGP 2027 mendatang.
Anyway, saatnya kita mengulas semua aksi pembalap sepanjang musim 2024 yang sudah selesai berjalan sejauh ini.
Usai menang di Qatar, performa Pecco jadi turun drastis
Pada seri perdana di Lusail, Qatar, Pedro Acosta langsung saja membuat kejutan dengan melakukan aksi overtake beberapa pembalap, termasuk Marc Marquez, namun performa gemilang itu tidak berlangsung lama sebelum ia kehabisan cengkeraman ban depannya hingga ia finish ke-9. Pecco langsung membuka peluang juara dunia hattrick dengan memenangi balapan tersebut, diikuti oleh Brad Binder di posisi kedua.
Di Portimao, Jorge Martin memimpin balapan dengan mulus. Pada saat balapan tersisa lima putaran, ia mendapatkan rejeki usai mengetahui bahwa sang rival, Pecco Bagnaia, terjatuh usai bersenggolan dengan Marc Marquez di tikungan 5. Martin berhasil meraih kemenangan pertamanya musim ini dan mengambil alih pimpinan klasemen dengan selisih 23 poin dari Pecco, yang tercecer di urutan ke-4. Sementara Pedro Acosta berhasil meraih podium pertama di MotoGP melalui giveaway pasca insiden Pecco-Marquez dan Maverick Vinales yang terjatuh akibat masalah gearbox.

Pada seri berikutnya di Austin, Marc Marquez berpeluang besar untuk meraih kemenangan pertamanya sejak Emilia Romagna 2021, yang sekaligus menjadi 903 hari sejak kemenangan terakhirnya. Namun, peluang tersebut berakhir dengan kegagalan besar usai terjatuh di tikungan 10 akibat masalah rem pada motornya. Maverick Vinales dan Pedro Acosta saling berebut posisi pertama di sepanjang balapan, yang berakhir dengan kemenangan dari pembalap yang berjuluk 'Top Gun' itu. Ini adalah kemenangan pertama yang diraih sejak Qatar 2021. Vinales menjadi pembalap pertama yang berhasil menang dengan tiga pabrikan berbeda (Suzuki, Yamaha, Aprilia). Dia juga menjadi satu-satunya pembalap non-Ducati yang berhasil meraih kemenangan sejauh musim ini.
Pecco makin sulit dihentikan, Martin makin tidak konsisten, dan Marquez mulai tunjukkan kebangkitannya
Saat MotoGP 2024 memasuki fase Eropa di Jerez, Marc Marquez memulai balapan dari pole sejak Motegi 2022. Begitu start dimulai, Pecco Bagnaia langsung melejit dengan agresif. Ia bahkan berhasil menunjukkan aksi overtake terbaik musim ini, yaitu saat Pecco menyalip Martin dan Bezzechi dari luar di tikungan Pedrosa pada awal balapan. Pada putaran ke-11, Martin terjatuh dan gagal finish untuk pertama kalinya musim ini. Kepanikannya berlanjut saat bersaing melawan Pecco, tetapi peluang Martin masih ada karena musim masih panjang.
Sementara itu, Pecco dan Marquez bersaing ketat untuk memimpin balapan. Marc mencoba menyalip Pecco di tikungan 9, tetapi pembalap Italia tersebut berhasil kembali, bahkan nyaris bersenggolan. GP23 milik Marc harus mengakui keunggulan GP24 yang dikendarai Pecco yang berhasil juara di seri tersebut. Marquez harus puas finish kedua. Meski begitu, ia tetap bergembira karena hasil tersebut sudah cukup untuk menjadikannya sebagai podium pertamanya di Ducati.

Martin dan Bagnaia melanjutkan persaingan ketatnya di Le Mans. Pecco memimpin sepanjang balapan hingga akhirnya disalip oleh pembalap Prima Pramac Ducati tersebut di Dunlop chicane saat balapan tersisa 10 putaran. Marc Marquez membuktikan comeback yang luar biasa setelah start dari posisi ke-13. Dia berhasil menyalip sejumlah pembalap di chicane pertama yang menjadi tempat overtake favoritnya pada 2014 lalu. Bahkan, ia berhasil dinobatkan menjadi 'Rider of the Day' pada balapan itu berkat aksi overtakenya pada Pecco di chicane kedua pada putaran terakhir dan berhasil finish kedua. Balapan ini berhasil dimenangi oleh Martin yang menjadi penebusan usai gagal di balapan kandangnya sendiri.

Di seri Catalunya, Aleix Espargaro mengumumkan bahwa dia akan pensiun dari MotoGP akhir musim ini. Akhir era dari seorang pembalap yang dijuluki 'Pak RT' itu. Karir yang begitu menakjubkan dengan tiga kemenangan. Aleix meraih pole terakhirnya di kandang dan meraih kemenangan melalui giveaway di sprint usai Pecco terjatuh di putaran terakhir sprint.
Pada balapan utama di Barcelona, Pecco sempat kesulitan dengan grip ban depan di putaran-putaran awal hingga keteteran dalam mengejar Martin dan Pedro Acosta. Sayang sekali, adik Pedro kembali kehilangan peluang untuk menang usai terjatuh di tikungan 10 pada pertengahan balapan. Martin memimpin balapan hingga 6 putaran terakhir usai dilewati Pecco di tikungan 5. Pembalap Ducati Lenovo tersebut berhasil membalas dendam usai mengalami kesalahan besar di sprint dengan kemenangan, yang sekaligus mengakhiri kutukan Barcelona karena ia selalu mendapatkan hasil buruk di sana. Sementara Marc Marquez berhasil melakukan comeback yang serupa di Le Mans dengan finish ketiga setelah bersaing ketat dengan Espargaro.
Di Mugello, tim Ducati menggunakan livery warna biru yang menunjukkan dukungan terhadap tim nasional Italia di Piala Eropa 2024. Saya menyukai warna livery tersebut, yang menjadi livery spesial terbaik musim ini. Pecco memimpin balapan dari awal hingga akhir balapan, yang membuahkan kemenangan hattrick di Mugello, yang merupakan salah satu sirkuit favoritnya. Sementara rekan Pecco, Bastianini, berhasil menyalip Martin di tikungan terakhir untuk mewujudkan finish satu-dua bagi tim Ducati Lenovo.
Setelah tes pramusim di Mugello, Jorge Martin awalnya telah diputuskan 99,9% untuk pindah ke pabrikan Ducati bersama Pecco Bagnaia. Akan tetapi, sehari kemudian, Martin tiba-tiba memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Ducati. Entah mengapa dia bercerai dengan Ducati. Tampaknya, ia sakit hati usai tim Pramac pindah ke Yamaha musim depan. Akhirnya, Jorge akan memutuskan untuk pindah ke Aprilia, menggantikan sahabatnya, Aleix Espargaro, yang pensiun akhir musim ini. Tim pabrikan Ducati telah resmi merekrut Marc Marquez sebagai rekan Bagnaia, berkat kebangkitannya pada seri Jerez dan Le Mans.
Kejayaan Martin, Pecco, dan Bastianini berlanjut di seri Assen. Baru saja start dimulai, Alex Rins (Yamaha) terjatuh sangat keras di tikungan 1. Ia terlihat baik-baik saja, tetapi harus melewati seri berikutnya di Sachsenring, sehingga digantikan oleh Remy Gardner, yang saat ini membela tim GRT Yamaha WSBK.
Sementara itu, Pecco mengulangi dominasinya seperti di Mugello dengan kemenangan di Assen. Kemenangan ini memperketat persaingannya dengan Martin musim ini dengan selisih 10 poin saja. Marc Marquez terkena penalti 15 detik karena melanggar aturan tekanan ban, yang membuatnya ia harus puas finish ke-10. Dua seri balapan yang membosankan karena ketiga pembalap tersebut terlalu cepat dan perkasa dengan GP24 yang begitu ampuh.
Di Sachsenring, Marquez berpeluang meraih kemenangan untuk percobaan keduanya. Tetapi, peluangnya justru kembali kandas di sesi latihan usai terjatuh cukup keras di tikungan Waterfall yang ganas. Ia sempat diragukan ikut balapan akibat cedera tulang rusuk kiri, tetapi ia dinyatakan fit untuk menjalani sesi kualifikasi, sprint, dan balapan.
Pada balapan utama di Sachsenring, Martin memimpin balapan usai menyalip Pecco pada putaran kedua. Marquez lagi-lagi menunjukkan aksi comeback yang sebenarnya karena Sachsenring adalah trek favoritnya, meski sempat bersenggolan dengan Franco Morbidelli pada putaran ke-24. Sementara itu, Martin terjatuh saat balapan menyisakan dua putaran. Kesalahan ini membuatnya kehilangan pimpinan klasemen dari Pecco dengan selisih 10 poin. Pecco meraih kemenangan pertamanya di Sachsenring, sedangkan Marc dan Alex Marquez berhasil finish kedua dan ketiga, yang sekaligus menjadi kakak-adik bersaudara pertama yang berbagi podium sejak Nobuatsu dan Takuma Aoki pada Imola 1997.
Dari kejayaan trio Ducati GP24 hingga kembalinya sang mantan raja
Setelah jeda musim panas, para pembalap MotoGP kembali beraksi di Silverstone. Balapan ini adalah balapan yang paling ditunggu-tunggu bagi para penggemar karena semua motor menggunakan livery 'retro' yang digunakan seluruh tim saat musim pertama mereka masing-masing dalam rangka perayaan HUT MotoGP yang ke-75. Dan balapan ini terbilang sangat keren untuk ditonton walaupun ketiga pembalap Ducati GP24 makin ngacir di depan.
Pecco Bagnaia memimpin sepanjang balapan hingga awal putaran ke-14 sebelum disalip Jorge Martin di tikungan Village. Dua putaran kemudian, ia kehilangan posisinya dari rekannya, Enea Bastianini di tikungan Woodcote akibat kehilangan cengkeraman ban depan. Dua putaran menjelang finish, Bastianini memanfaatkan kesalahan Martin di tikungan Village untuk memimpin balapan hingga bendera finish dikibarkan. Ia adalah pemenang ke-10 di Silverstone. Sedangkan Martin bermain aman dan tidak mengambil risiko untuk finish kedua dan merebut kembali pimpinan klasemen dengan selisih 3 poin saja.
Memasuki seri Austria, Bagnaia dan Martin sama-sama memimpin dengan 250 poin. Setelah sempat bersaing pada putaran-putaran awal, Pecco menjauh dari Martin pada putaran ke-7. Sementara Marc Marquez mengalami masalah saat start dan bersenggolan dengan Franco Morbidelli hingga tercecer ke posisi ke-13. Ia terus melakukan recovery ride hingga 9 balapan tersisa, di mana bintang Gresini tersebut berhasil melewati Brad Binder di tikungan 6. Balapan ini dimenangi oleh Pecco Bagnaia, yang kembali memimpin klasemen dengan selisih 5 poin dari Martin
Saat para pembalap kembali beraksi di Aragon, mereka mengeluhkan aspal sirkuit MotorLand yang licin, kotor, dan lembab usai diaspal ulang beberapa bulan yang lalu. Namun, aspal baru ini justru diuntungkan Marc Marquez. Apalagi, sirkuit ini merupakan salah satu sirkuit tipe anti-clockwise, yang merupakan tipe sirkuit favorit pembalap 31 tahun tersebut. Ia memimpin sesi latihan hingga kualifikasi, lalu memenangi sprint pertamanya. Dominasi itu berlanjut hingga kemenangan pertama Marc sejak Emilia Romagna 2021. Sementara itu, Pecco Bagnaia gagal finish usai bersenggolan dengan Alex Marquez di tikungan 13 pada 6 putaran tersisa, sehingga ia tertinggal 23 poin dari Martin.
Kejayaan Marquez ternyata tak terbendung di Misano. Namun, kemenangan tersebut harus diraih dengan cara yang agak sulit usai hanya start dari posisi ke-9 usai terjatuh di sesi kualifikasi. Pada balapan tersebut, semua pembalap harus mengubah strategi karena hujan gerimis mengguyur lintasan. Namun, hujan gerimis hanya berlangsung 2 putaran.
Pecco dan Marquez bertahan di lintasan, sedangkan Martin justru sebaliknya. Dia mengambil risiko untuk berganti ban basah saat kondisi lintasan mulai memburuk pada putaran ke-7! Beberapa saat kemudian, risiko itu harus terbayar mahal karena hujan mulai reda dua putaran kemudian. Akibatnya, ia di-overlap Pecco dan Marc setelah berganti motor ke ban slick. Dia harus puas finish ke-15 dan melampiaskan kekesalannya usai selisih poinnya antar Pecco hanya terpaut tujuh poin. Balapan ini dimenangi oleh Marc Marquez dalam dua seri berturut-turut, berkat strategi jitu yang selalu ia lakukan pada setiap balapan flag-to-flag, terutama pada GP San Marino 2015, GP Jerman 2016, dan GP Ceko 2017 saat masih bersama Honda.
Dua pekan kemudian, para pembalap MotoGP kembali ke Misano bertajuk GP Emilia Romagna. Pada putaran ke-3, Martin berhasil menyalip Pecco. Namun, satu putaran kemudian, pembalap Ducati Lenovo tersebut dilewati Bastianini di tikungan 10. Setelah sempat terseok-seok akibat kehabisan cengkeraman ban belakang, Pecco mulai ngegas di putaran ke-16. Namun, pace cepatnya harus berakhir di putaran ke-21 usai terjatuh di tikungan 8.
Dengan apesnya rival tersebut, hal ini tentu saja membuka peluang Martin untuk memperlebar selisih poin. Akan tetapi, Bastianini berhasil menyalipnya secara agresif di tikungan 4 hingga keluar lintasan untuk meraih kemenangan keduanya musim ini di sirkuit favoritnya. Sebuah tugas yang harus dilakukan seorang wingman begitu mengetahui rekan setimnya gagal finish. Martin marah besar saat berada di garis finish. Keagresifan Bastianini diinvestigasi oleh race direction, tetapi ia dinyatakan bebas penalti dan ditetapkan sebagai pemenang resmi GP Emilia Romagna.
Pecco vs Martin pt.2: Dari Asia Pasifik menuju Barcelona
Dalam dua musiim berturut-turut, Bagnaia dan Martin bersaing untuk meraih gelar juara dunia. Jorge bertekad untuk memulihkan rasa sakit yang harus diterima usai terjatuh saat memimpin balapan di musim lalu dan sprint. Kedua kesalahan tersebut berhasil ditebus dengan kemenangan ketiga musim ini, yang sekaligus mematahkan kutukan Mandalika setelah gagal finish pada dua musim terakhir. Pedro Acosta menyusul di urutan kedua, setelah sempat diragukan akibat pelanggaran tekanan ban yang endingnya dinyatakan lolos penalti.
Sementara itu, kutukan Mandalika masih berlanjut bagi Marquez, usai mesin motornya meledak pada pertengahan balapan. Bastianini mengalami kesalahan yang serupa dengan Bagnaia di seri sebelumnya pada putaran ke-21 di tikungan 1. Hal ini memupus harapan kedua pembalap tersebut, yang kini hanya bersaing memperebutkan tempat ketiga. Dan Jorge memperlebar selisih poin dengan Pecco menjadi 21.
Di Motegi, Pedro Acosta berhasil meraih pole pertamanya di MotoGP. Namun, karena terlalu bersemangat setelah pole, ia terjatuh saat memimpin balapan sprint dan balapan utama. Usaha untuk meraih kemenangan maupun podium lagi-lagi terbuang sia-sia. Jorge Martin dan Marc Marquez menjalani balapan yang luar biasa setelah hanya start dari posisi ke-9 dan ke-11. Martin naik ke urutan kedua hanya dalam 3 putaran, sedangkan Marc naik ke posisi 3 setelah menyalip Brad Binder di tikungan 5 putaran ke-9. Balapan 'membosankan' ini dimenangi oleh Pecco Bagnaia
Pada seri berikutnya di Phillip Island, Australia, Marquez mengawali balapan dengan buruk usai membuang 'sampah' tear-off sembarangan di grid. Namun, hanya dalam sesaat, Marc langsung ngacir ke posisi 6. Ia terus melaju kencang hingga putaran ke-16, di mana Martin melebar di tikungan Doohan. Hal ini dimanfaatkan Pecco untuk memimpin balapan, meski hanya untuk sementara. Akan tetapi, ia justru tercecer ke urutan ketiga usai dilewati Marquez di tikungan 4. Martin dan Marquez mulai menjauh dari Pecco, lalu bersaing ketat hingga pembalap Gresini tersebut menyalip Martin secara agresif di tikungan 4 saat balapan tersisa tiga putaran. Dia berhasil memenangi balapan ini, yang sekaligus menjadi epic comeback terbesar musim ini. Dan menurut saya, seri ini menjadi balapan terbaik sejauh musim ini.
Pada seri berikutnya di Buriram, balapan berlangsung di tengah guyuran hujan. Saat balapan dimulai, Martin langsung ngacir di depan hingga putaran ke-4 usai melebar di tikungan 3. Di barisan tengah, Franco Morbidelli menyeruduk Fabio Quartararo di tikungan 8. Setelah menjalani long lap penalty atas aksinya, ia harus menerima 'karma' usai terjatuh pada putaran ke-8.
Marquez dua kali mencoba menyalip Pecco di tikungan terakhir, namun usahanya tidak berhasil hingga terjatuh di tikungan 8 pada pertengahan balapan. Martin hampir saja melakukan hal yang sama. Pada putaran-putaran terakhir, Jack Miller, Brad Binder, dan Acosta bersaing ketat untuk memperebutkan tempat ketiga. Adik Pedro berhasil menyalip duo KTM tersebut di tikungan 6 dalam dua dari tiga putaran terakhir. Pecco memenangi balapan ini, yang sekaligus merupakan kemenangan ke-9 musim ini, dan memperkecil jarak menjadi 18 poin dari Martin.
Di Sepang, Jorge Martin diambang juara dunia 2024 usai memenangi sprint yang diwarnai dengan kegagalan besar Pecco usai terjatuh di tikungan 9. Meski begitu, Pecco tetap pantang menyerah. Setelah sempat dihentikan akibat insiden Miller, Binder, dan Quartararo; balapan dimulai lagi dengan persaingan ketat Martin dan Pecco di putaran-putaran awal. Setelah itu, Pecco mulai menjauh dari Martin. Marquez kembali mengalami nasib sial usai terjatuh di tikungan terakhir putaran ke-7. Pecco memenangi balapan ini dan menjaga peluang gelar juara dunia ketiganya hingga seri terakhir.
Pada akhir Oktober lalu, Valencia dilanda banjir bandang dahsyat yang menewaskan setidaknya 116 orang. Peristiwa ini menyebabkan akses jalan menuju sirkuit Ricardo Tormo terputus total, sehingga pihak MotoGP secara resmi membatalkan GP Valencia 2024 dan digantikan seri Barcelona yang bertajuk Solidarity GP sebagai bentuk solidaritas bagi korban banjir bandang dan warga yang terdampak.
Saat balapan berjalan, Jorge Martin tetap tenang dan bermain aman meski disalip Marquez pada putaran kedua. Sementara itu, sahabatnya, Aleix Espargaro, yang menjalani balapan terakhirnya di MotoGP, bersaing ketat dengan Bastianini pada putaran ke-4 hingga ke-6. Dia membantu Martin dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024 di posisi ke-4 sepanjang balapan.
Bagnaia berhasil meraih kemenangan ke-11 musim ini. Sedangkan Martin berhasil memastikan diri sebagai juara dunia MotoGP 2024 dengan selisih 10 poin dari rival tersebut. Martin adalah pembalap tim satelit pertama yang meraih gelar juara dunia sejak Valentino Rossi pada 2001, sekaligus yang pertama di era MotoGP. Sebuah kado perpisahan yang indah baginya di Ducati dan tim Pramac sebelum pindah ke Yamaha musim depan.
Itulah sebuah ringkasan yang telah kami simak sejauh musim ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada penonton setia MotoGP yang telah menyaksikan semua balapan di musim ini. Kita juga menantikan persaingan Pecco dan Marquez di pabrikan Ducati serta Martin di Aprilia pada musim depan. Dan kami berharap kedua pabrikan Jepang, Honda dan Yamaha, akan kembali bangkit pada musim depan.
Sekian dan terima kasih, sampai jumpa di MotoGP musim 2025!
Post a Comment